Beberapa minggu lalu sempet ngobrolin soal kontrasepsi yang berujung kehamilan di artikel ini. Terus di akhir tulisan, sok-sok menjanjikan mau cerita awal kehamilan huehehehe. Sekarang malah bingung, apa yang mesti diceritain? Tapi mari kita mulai dari faktor-faktor yang (kayaknya) punya peran yang besar dalam kehamilan ini, ya. Salah satu FAQ yang sering Dika dan gue dapatkan adalah:
Kok bisa, awalnya gimana? Program hamil nggak?
Kalau ditanya ini agak bingung jawabnya, karena ya memang nggak direncanain! Dika dan gue sama sekali tidak melakukan program hamil. Orang tadinya mau nunda, ya kan. Tapiiii, emang ada beberapa hal yang kami catat setelah kami flashback:

- Setelah haid terakhir, Dika dan gue memang lagi rajin-rajinnya olahraga. Hampir 3 kali seminggu (kayaknya) bangun pagi dan jalan muterin daerah rumah. Pokoknya produktif banget dalam bergerak dan berolahraga. Yaa meskipun nggak terlalu gimana-gimana sih olahraganya.

- Ada satu masa di mana gue doyan banget bikin lumpia, baik itu lumpia basah maupun lumpia goreng. Salah satu bahan yang selalu ada di dalamnya adalah toge! Yak, ternyata setelah baca-baca di internet, dan salah satunya adalah artikel ini, manfaat toge untuk bagi kesuburan laki-laki dan perempuan itu benar adanya! Toge punya beragam kandungan vitamin, seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, serta vitamin E. Selain itu, toge juga mengandung banyak mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium, serat, folat, asam amino dan protein. Buat laki-laki, kandungan vitamin E yang juga ada dalam toge dapat membantu meningkatkan kualitas dan motilitas sperma. Jika sperma memiliki kualitas yang baik, peluang keberhasilan pembuahan ke sel telur pun kian meningkat. Sementara buat perempuan, kandungan vitamin E dalam taoge dapat membantu mengurangi gangguan siklus haid dan gangguan menopause. Masalah-masalah tersebut diketahui dapat mengganggu kesuburan dan menurunkan peluang kehamilan.

- Sejak awal pandemi di tahun 2020 lalu, Dika memang mengurangi intensitas merokok secara signifikan. Sekarang sih udah berhenti total. Tapi pada saat proses kehamilan terjadi (hahaha ini masa apa ya namanya?), Dika masih ngevape, sih. Cuma intensitasnya nggak terlalu sering. Masih menurut artikel di popmama, ada studi yang menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, penurunan motilitas sperma (yaitu bagaimana kemampuan sperma berenang), serta morfologi sperma yang buruk (bagaimana sperma terbentuk).

- Ada satu masa (lagi) di mana Dika dan gue doyan banget minum susu kurma. Awalnya gara-gara ada salah satu sahabat yang jualan, terus karena di rumah ada banyak kurma nganggur jadi bikin terus. Bener-bener satu liter bisa abis dalam waktu dua hari aja. Katanya, buah kurma baik untuk meningkatkan kesuburan perempuan karena kandungan hormon botosi di dalamnya sangat tinggi untuk meningkatkan reaksi pristaltik dalam pembuluh darah dan uterus atau rahim. Buah kurma juga berfungsi untuk meningkatkan kesuburan dan vitalitas laki-laki.
Jadi, mungkin tiga faktor di atas punya peran penting atas kesuburan Dika dan gue sampe akhirnya kami hamil! Pas mengingat-ingat jadi a ha moment tersendiri sih buat kami. Disamping (mungkin) pada dasarnya kami emang subur, tapi hal-hal positif di atas sepertinya ngaruh banget, deh! Hmmm, kira-kira besok ngomongin apa lagi ya seputar kehamilan?