Catatan penting yang masih gue ingat selama masa kehamilan, ini versi rangkumannya ya he he he:
1. Trimester pertama badan lagi sangat menyesuaikan dengan perubahan hormon. Mual muntah itu nyata adanya. Setiap hari gue muntah dan ada masanya gue muntah tuh 2-3x sehari. Untuk yang punya masalah dengan asam lambung, hati-hati dengan apa yang kamu makan ya. Kasus gue, gue punya GERD dan selama trimester pertama itu gak bisa minum dan makan asupan yang mengandung susu atau ragi. So, it’s better if you know your limits first!
2. When it comes to food, makanan yang dihindari adalah makanan yang berpotensi untuk memicu kontraksi. Silakan cari di google ada buanyaaak. Sementara itu, kalau kata dokter obgyn gue pada dasarnya makanan apapun boleh dimakan, asal bernutrisi. Jadi it’s obvious ya, mie instan itu tidak disarankan hahaha. Terus palingan gak boleh makanan mentah seperti sayur, sushi, atau steak yang gak well done.
3. Susu itu gak wajib. Pertama, gak harus kok minum susu hamil alias susu sapi aja udah cukup banget (tapi ini dipastikan lagi aja, konsultasi ke dokter kamu ya). Tapi kalau semisal pada punya lactose intolerant, ganti susu sapi sama jenis susu lain juga gak masalah. Gue selama trimester satu minumnya soymilk dan almond milk.
4. Let’s talk about sex in the first trimester! Selama 2 minggu awal sejak kehamilan, kami nggak diperbolehkan untuk having sex. In my case, selama kehamilan ini my sex drive was a little off but Dika is a wonderful husband! Dia ngerti kalau kehamilan menimbulkan banyak ketidaknyamanan. I took some times to regain my confidence before we started doing it again. Anyway, di trimester pertama jangan keluar di dalem ya, hahaha. This is serious, karena bisa memicu kontraksi!
5. Konsumsi asam folat di trimester pertama itu penting banget. Biasanya dikasih dalam bentuk obat. Gue tambahin minum lemon madu setiap hari karena dibikinin terus sama Dika hehe. Ini juga oke banget karena mengurangi rasa enek dan pengganti minuman manis-manis yang banyak gula.
6. Gue sempet dikasih obat penguat janin (hormon progesteron ya kalau gak salah) tapi malah jadi muntah-muntah terus. Melihat kondisi kesehatan gue yang relatif baik, I stopped taking the supplement. Sudah approval dokter juga. Tapi kalau ada case kayak gini, inget untuk selalu konsultasikan sama dokter yah!
7. Trimester dua is the most wonderful period of my pregnancy journey! Super produktif, bawaanya mau kerja terus. Di sini gak banyak yang gue inget sih, cuma mulai dikasih multivitamin dan kalsium. Oh iya, ketika janin udah mulai membesar gue nggak berani tidur terlentang. Jadi di trimester dua tidur ya ngadep kiri atau kanan aja.
8. Pengalaman makan gue gak ada hambatan sih. Tapi di trimester dua ini jadi lebih menyenangkan meskipun badan relatively heavier but it’s still light. Plus udah gak ada mual muntah! Tapi pengalaman setiap perempuan beda-beda yaaa jangan dijadiin patokan ehehe.
9. The second trimester is the most wonderful period when it comes to sex! Maybe it was mostly because the hormones, but I guess it was also because I was getting used to my ‘new’ body. Well, pregnancy is all about communication with your partner, too — and sex is mostly about communication, no? Jadi apapun yang gue rasakan selalu gue komunikasikan ke Dika. Kapan gue gak nyaman, kapan gue siap. This way, I can keep my sanity. Karena percayalah, masalah ini dalam pernikahan kalau gak dikomunikasikan bisa bikin stress kedua belah pihak!
10. Third trimester was quite tiring but was not as exhausting as the first trimester. Masih bisa kerja gas pwoool, ‘beresin’ konsep kempen, masak-masak, bahkan pindahan rumah! Tapi di trimester tiga udah gak nyaman untuk seks karena badan udah mulai super berat dan sakit sana sini. Tidurpun bener-bener cuma bisa nengok kiri kanan karena terlentang dikit aja berasa sesek. Nah di trimester tiga inilah udah mulai berasa gak jelas, antara gak sabar nunggu adik bayi brojol, nyiapin buat lahiran tapi kok gak yakin semuanya udah well prepared, tapi takut menghadapi lahiran, dan sejumlah pertanyaan terkait ‘bisa gak ya gue jadi ibu?????’
11. Di masa-masa kehamilan juga sebaiknya banyak mengedukasi diri tentang menyusui. Meskipun menurut gue ikutan seminar itu nggak perlu-perlu banget but we need to know the basics! Sumbernya banyak di internet, jadi gosah khawatir. Gue juga gak tau nih pengalaman orang lain gimana, tapi based on my personal experience, semateng-matengnya gue belajar… pada saat praktek semuanya kembali ke 0. Jadi harus mau ngosongin gelas. Harus mau usaha, harus mau sabar, dan harus mau berhusnuzon pada diri sendiri😅 Sampai sekarqng pun it is still quite difficult for me tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit ada kemajuan (cerita tentang menyusui akan gue share di tulisan selanjutnya)
12. Selalu persiapkan diri untuk hal-hal di luar rencana. Meskipun gue udah mantep mau caesar tapi ada pikiran ‘gimana ya kalau Tuhan maunya gue lahiran alami?’. Meskipuuuun pada akhirnya ya tetep caesar lah, tapi ternyata gue nggak lahiran di waktu yang udah direncanakan. Jadi jangan males nyiapin tas bersalin yang isinya perlengkapan bayik, mamak, dan bapak! Gue bersyukur meskipun sempet mager nyiapinnya, tp akhirnya berhasil ngepack all the essentials jadi pas tiba-tiba disuruh stay, gak perlu bolak balik ke rumah.
Begitulah versi singkatnya dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan. Tolong diingat yaa, pengalaman orang pasti beda jadi ini jangan dijadikan patokan. Apalagi kalau sampai kepikiran, “April kok gini, gue nggak gitu?”. Balik lagi, percayakan kehamilan kamu ke dokter/bidanmu yaa. Jangan lupa jg untuk rutin checkup setiap bulan atau sesuai yang disarankan dokter/bidanmu. Semoga tulisan ini ada manfaatnya, dan yang terpenting tidak bikin kamu jadi galau! Hehehe.
Nah, kalau kalian ada cerita yang sama atau beda gak selama kehamilan?
APRILIAHNF 